Fase - Fase Perkembangan Anak Sekolah Dasar
A. Latar
Belakang
Pada
manusia perkembangan fisik dan mental setiap kali mencapai kematangan terjadi
pada waktu dan tempo yang berbeda. Ada yang cepat dan ada yang lambat. Setiap
individu yang normal akan mengalami tahapan atau fase perkembangan, hal ini
berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu
akan mengalami fase-fase perkembangan : bayi,kanak kanak,anak,remaja,dewasa,dan
masa tua.
Fase
perkembangan dapat di artikan sebagai tahapan atau pembentukan tentang
perjalanan kehidupan individu yang di warnai ciri ciri khusus atau pola pola
tingkah laku tertentu
Istilah
perkembangan seringkali digandengkan dengan pertumbuhan, kematangan, dan
perubahan. Satu sama lain memiliki hubungan yang sangat erat. Pada
dasarnya merupakan perubahan, yaitu perubahan menuju ke tahap yang lebih tinggi
atau lebih sempurna. Ada beberapa perbedaan antara pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan berkaitan dengan aspek jasmaniah,
sedangkan perkembangan menyangkut aspek rohaniah. Pertumbuhan menunjukan perubahan
kuantitas sedangkan perkembangan menunjukkan kualitas.
Dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan berkenaan dengan penyempurnaan struktur sedangkan
perkembangan berkenaan dengan penyempurnaan fungsi dalam hal ini
tersangkut juga perihal kematangan yang merupakan saat atau masa yang terbaik
bagi berfungsinya aspek-aspek kepribadian tertentu. Contoh: Usia satu tahun
adalah masa kematangan bayi untuk berjalan, usia enam tahun bagi kemampuan
membaca, menulis, dan berhitung. Selain itu pertumbuhan suatu aspek
tertentu akan berhenti atau berakhir bila telah maksimal, sedangkan
perkembangan terus berlangsung sampai akhir hidupnya.
A. Pengertian Perkembangan
Perkembangan
dapat diartikan sebagai perubahan berkesinambungan dan progresif dalam
organisme, dari lahir sampai mati (Chaplin C.P.,1989:134). menyatakan bahwa
“Perkembangan dapat didefinisikan sebagai deretan progresif dari perubahan yang
teratur dan koheren “Progresif” menandai bahwa perubahannya terarah,
membimbing mereka maju, dan bukan mundur. “Teratur” dan “ koheren” menunjukan
hubungan yang nyata antara perubahan yang terjadi dan telah mendahului atau
mengikutinya.
Ini
berarti bahwa perkembangan juga berhubungan dengan proses belajar terutama
mengenai isinya yaitu tentang apa yang akan berkembang berkaitan dengan
perbuatan belajar. Disamping itu juga bagaimana suatu hal itu dipelajari,
apakah melalui memorisasi (menghafal) atau melalui peniruan dan atau dengan
menangkap hubungan-hubungan, hal-hal ini semua ikut menentukan proses
perkembangan.
Menurut
Piaget, teori perkembangan kognisi merupakan kecerdasan atau kemampuan kognisi
anak mengalami kemajuan melalui empat tahap yang jelas yaitu tahap
sensorimotor, tahap praoperasi, tahap operasi konkret, dan tahap formal.
Teori
perkembangan Piaget mewakili kontruktivisme, pandangan tentang perkembangan
kognisi yang menekankan peran aktif pelajar dalam membangun pemahamannya
sendiri tentang realitas.
B. Prinsip
Dasar Perkembangan
Carol
Gestwicki (1995: UT 1.25) memgemukakan beberapa
prinsip dasar perkembangan:
1. Dalam
perkembangan tedapat urutan yang dapat diramalkan.
2. Perkembangan
pada suatu tahap merupakan landasan bagi perkembangan berikutunya.
3. Dalam
perkembangan terdapat waktu-waktu yang optimal.
4. Perkembangan
merupakan hasil interaksi factor-faktor biologis (kematangan) dan faktor-faktor
lingkungan (belajar).
5. Perkembangan
maju berkelanjutan merupakan kesatuan yang saling berhubungan, dengan semua
aspek-aspek (fisik, kognitif, emosional, sosial) yang saling mempengaruhi.
C. Tugas
Perkembangan Masa Anak
1. Mempelajari
keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan tertentu.
2. Membentuk
sikap tertetu terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh.
3. Belajar
bergaul secara rukun dengan teman sebaya.
4. Mempelajari
peranan yang sesuai dengan jenis kelamin.
5. Membina
keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
6. Mengembangkan
konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehati-hari.
7. Membentuk
kata hati, moralitas dan nilai-nilai.
8. Memperoleh
kebebasan diri.
9. Mengembangkan
sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok dan lembaga social.
D. Faktor
– faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan adalah :
1. Faktor herediter (warisan
sejak lahir/bawaan)
2. Faktor
lingkungan, menguntungkan atau tidak
3. Kematangan,
fungsi-fungsi organis dan fungsi-fungsi psikis
4. Aktivitas
anak sebagai subyek bebas yang berkemampuan, kemampuan seleksi, bisa menolak
atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri.
E. Fase-Fase
Perkembangan Anak SD
Fase
kanak-kanak tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung kira-kira
umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar. Anak-anak
menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung.
Secara formal mereka mulai memasuki dunia yang lebih luas dengan budayanya.
Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian
diri sendiri bertambah pula.
1. Fase
Perkembangan Kognisi Menurut Piaget :
a. Tahap Sensorimotor(saat
lahir – 2 tahun) :
Tahap ketika bayi
belajar tentang sekelilingnya dengan menggunakan indera dan kemampuan
motoriknya.
b. Tahap Praoperasi (2
– 7 tahun):
Tahap ketika anak-anak
melambangkan sesuatu ke dalam pikiran.
c. Tahap Operasi
Konkret ( 7 -11 tahun) :
Tahap ketika anak-anak
mengembangkan kemampuan untuk bernalar logis dan memahami konservasi tetapi
hanya dapat menggunakan kedua kemampuan ini dalam menghadapi situasi yang tidak
asing lagi.
d. Tahap Operasi
Formal (11 tahun-dewasa) :
Tahap dimana seseorang
dapat menghadapi situasi hipotesis secara abstrak dan dapat bernalar secara
logis.
2. Menurut
Arsippendidikan.blog spot Fase Perkembangan Anak Usia SD :
a. Perkembangan
Intelektual
Pada
usia sekolah dasar 6-12 tahun anak sudah dapat mereaksi rangsanan intlektual ,
atau melaksanakan tugas tugas belajar yang menuntut kemampuan intlektual atau
kemampuan kongnitif seperti membaca, menulis, menghitung.
Priode ini di tandai
dengan tiga kemempuan atau kecakapan baru, seperti mengklasisifikasikan,
menyusun, dan mengasosiasikan angka angka atau bilangan. Dalam mengembangkan
kemampuan anak maka sekolah dalam hal ini guru seyogiyanya memberikan
kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pertanyaan. Memberi komentar atau
memberi pendapat tentang pelajaran.
b. Perkembagan
Bahasa
Usia
sekolah dasar ini merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan menguasai dan
mengenal pembendaharaan kata. Pada masa ini anak sudah menguasai sekitar 2500
kata, dan pada masa akhir (usia 11-12 tahun) telah menguasai sekitar 50.000
kata. Abin syamsudin M, 1991; nana syaodih S, 1990).
c. Perkembangan
Sosial
Perkembangan
anak anak pada usia sekolah dasar di tandai dengan adanya perluasan hubungan di
samping dengan keluarga juga menjalin ikatan baru dengan teman sebayanya atau
teman sekelas nya, dengan demikian maka ruang gerak sosialnya telah bertambah
luas.
d. Perkembangan
Emosi
Menginjak
usia sekolah anak mulai menyadari bahwa pengungkapan ungkapan secara kasar
tidaklah di terima dalam masyarakat. Oleh karena itu anak mulai mengendalikan
kontrol ekspresi emosi. Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi
tingkah laku individu dalam hal ini termasuk pula prilaku belajar.
e. Perkembangan
Penghayatan Keagamaan
Senada
dengan peparan tersebut zakiyah derajad 1986:58 mengemukakan bahwa pendidikan
agama disekolah dasar, merupakan dasar bagi pembinaan sikap positif terhadap
agama dan berhasil dalam membentuk pribadi dan ahlak anak, maka untuk
mengembangkan sikap itu pada masa remaja akan mudah dan anak sudah mempunyai
perbekalan dalam menghadapi goncangan yang terjadi pada masa remaja.
f. Perkembangan
Motorik
Seiring
dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang, maka perkembangan motorik
anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik setiap gerakannya sudah selaras
dengan kebutuhan atau minatnya. Pada masa ini di tandai dengan aktivitas
motorik yang lincah. Oleh karena itu usia ini merupakan masa yang ideal untuk
keterampilan yang berkaitan dengan motorik seperti menulis, menggambar,
melukis, mengetik, berenang, atletik,dan main bola.
3. Fase
Perkembangan Anak Sekolah Dasar Menurut Slavin :
a. Perkembangan
Fisik
Ketika
anak-anak melewati kelas-kelas sekolah dasar perkembangan fisik mereka
mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan masa kanak-kanak awal. Anak-anak
berubah relative sedikit ukuran tubuhnya selama masa sekolah dasar. Anak perempuan
lazimnya sedikit lebih pendek dan lebih ringan daripada anak laki-laki hingga
sekitar usia 9 tahun ketika tinggi dan bobot badan kira-kira sama untuk anak
laki-laki dan anak perempuan. Pada saat anak-anak memasuki sekolah dasar,
mereka telah mengembangkan banyak kemampuan motoric dasar yang mereka butuhkan
untuk menyeimbangkan badan, berlari ,Melompat dan melempar.
b. Perkembangan
Kognisi
Antara
usia 5 dan 7 tahun, proses pemikiran anak-anak mengalami perubahan penting
(siegler, 1998). Ini adalah periode peralihan dari tahap pemikiran praoperasi
ke tahap operasi konkret. Perubahan ini memungkinkan anak-anak melakukan secara
mental sesuatu yang sebelumnya dilakukan secara fisik. Tidak semua anak
mengalami peralihan ini pada usia yang sama dan tidak satu pun anak berubah
dari tahap satu ke tahap berikut dengan cepat. Anak-anak sering menggunakan
perilaku kognisi yang merupakan ciri khas dua tahap perkembangan pada saat yang
sama. Ketika melangkah dari satu ke tahap berikutnya karakteristik tahap sebelumnya
dipertahankan ketika perilaku kognisi tahap yang lebih tinggi berkembang.
Anak-anak usia sekolah dasar dengan pesat mengembangkan kemampuan daya ingat
dan kognisi termasuk kemampuan meta-kognisi, yaitu kemampuan memikirkan
pemikiran mereka sendiri dan memelajari cara belajar.
c. Perkembangan
Sosioemosi
Pada
saat anak memasuki usia sekolah dasar , mereka telah mengembangkan kemampuan
pemikiran, tindakan, dan pengaruh social yang lebih rumit. Anak-anak pada
dasarnya bersikap egosentris dan dunia mereka adalah dunia rumah, keluarga, dan
mungkin prasekolah.
A. Kesimpulan
Perkembangan
adalah pola perubahan organisme (individu) baik dalam struktur maupun fungsi
(fisik maupun psikis) yang terjadi secara teratur dan terorganisasi
secara langsung sepanjang hayat
1. Prinsip
dasar perkembangan yaitu :
a. Dalam
perkembangan tedapat urutan yang dapat diramalkan.
b. Perkembangan
pada suatu tahap merupakan landasan bagi perkembangan berikutunya.
c. Dalam
perkembangan terdapat waktu-waktu yang optimal.
d. Perkembangan
merupakan hasil interaksi factor-faktor biologis (kematangan) dan factor-faktor
lingkungan (belajar).
e. Perkembangan
maju berkelanjutan merupakan kesatuan yang saling berhubungan, dengan semua
aspek-aspek (fisik, kognitif, emosional, sosial) yang saling mempengaruhi.
2. Tugas
Perkembangan Masa Anak
a. Mempelajari
keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan tertentu.
b. Membentuk
sikap tertetu terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh.
c. Belajar
bergaul secara rukun dengan teman sebaya.
d. Mempelajari
peranan yang sesuai dengan jenis kelamin.
e. Membina
keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
f. Mengembangkan
konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehati-hari.
g. Membentuk
kata hati, moralitas dan nilai-nilai.
h. Memperoleh
kebebasan diri.
i. Mengembangkan
sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok dan lembaga social.
3. Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan adalah :
a. Faktor herediter (warisan
sejak lahir/bawaan)
b. Faktor
lingkungan, menguntungkan atau tidak
c. Kematangan,
fungsi-fungsi organis dan fungsi-fungsi psikis
d. Aktivitas
anak sebagai subyek bebas yang berkemampuan, kemampuan seleksi, bisa menolak
atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri.
4. Fase
Perkembangan Kognisi Menurut Piaget :
a. Tahap Sensorimotor(saat
lahir – 2 tahun) :
Tahap ketika bayi
belajar tentang sekelilingnya dengan menggunakan indera dan kemampuan
motoriknya.
b. Tahap Praoperasi (2
– 7 tahun):
Tahap ketika anak-anak
melambangkan sesuatu ke dalam pikiran.
c. Tahap Operasi
Konkret ( 7 -11 tahun) :
Tahap ketika anak-anak
mengembangkan kemampuan untuk bernalar logis dan memahami konservasi tetapi
hanya dapat menggunakan kedua kemampuan ini dalam menghadapi situasi yang tidak
asing lagi.
d. Tahap Operasi
Formal (11 tahun-dewasa) :
Tahap dimana seseorang
dapat menghadapi situasi hipotesis secara abstrak dan dapat bernalar secara
logis
B. Saran
Sebagai
calon pendidik, kita harus mempunyai keterampilan dalam memahami konsep
perkembangan anak, khususnya pada anak sekolah dasar. Hal itu dikarenakan
sebagai calon pendidik, kita dituntut untuk mampu memahami perkembangan anak
agar dalam prosesnya dapat meminimalisir terjadinya kesalah pahaman dalam
memahaminya. Sehingga dapat terjadinya keselarasan dalam proses pemahaman pada
perkembangan anak didik.
Makalah
ini kami akui masih banyak banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
kurang. Oleh karena itu harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Slavin
Robert E.2011.Psikologi Pendidikan Edisi ke Sembilan.PT
Indeks;Jakarta.
2. Sumantri
Mulyani dkk.2007.Perkembangan Peserta Didik.Universitas Terbuka.Jakarta.
3. Arsippendidikan.blogspot.com
4. Sofa.2008.”Karakteristik
Anak Usia SD” (online),
Tidak ada komentar:
Posting Komentar