ARTI PENTING MEMPELAJARI
FILSAFAT
A. Pendahuluan
Bila dilihat dari aktivitasnya filsafat
merupakan suatu cara berfikir yang mempunyai karakteristik tertentu. Menurut
Sutan Takdir Alisjahbana syarat-syarat berfikir yang disebut berfilsafat yaitu
: a) Berfikir dengan teliti, dan b) Berfikir menurut aturan yang pasti. Dua
ciri tersebut menandakan berfikir yang insaf, dan berfikir yang demikianlah yang
disebut berfilsafat. Sementara itu Sidi Gazalba (1976) menyatakan bahwa ciri
ber-Filsafat atau berfikir Filsafat adalah : radikal, sistematik, dan
universal. Radikal bermakna berfikir sampai ke akar-akarnya (Radix artinya
akar), tidak tanggung-tanggung sampai dengan berbagai konsekwensinya dengan
tidak terbelenggu oleh berbagai pemikiran yang sudah diterima umum, Sistematik
artinya berfikir secara teratur dan logis dengan urutan-urutan yang rasional
dan dapat dipertanggungjawabkan, Universal artinya berfikir secara menyeluruh
tidak pada bagian-bagian khusus yang sifatnya terbatas.
Sementara itu Sudarto (1996) menyatakan bahwa
ciri-ciri berfikir Filsafat adalah :
a. Metodis : menggunakan metode, cara, yang lazim digunakan oleh filsuf (akhli filsafat) dalam proses berfikir
a. Metodis : menggunakan metode, cara, yang lazim digunakan oleh filsuf (akhli filsafat) dalam proses berfikir
b. Sistematis : berfikir dalam suatu
keterkaitan antar unsur-unsur dalam suatu keseluruhan sehingga tersusun suatu
pola pemikiran Filsufis.
c. Koheren : diantara unsur-unsur yang
dipikirkan tidak terjadi sesuatu yang bertentangan dan tersusun secara logis
d. Rasional : mendasarkan pada kaidah berfikir
yang benar dan logis (sesuai dengan kaidah logika)
e. Komprehensif : berfikir tentang sesuatu dari
berbagai sudut (multidimensi).
f. Radikal : berfikir secara mendalam sampai ke akar-akarnya atau sampai pada tingkatan esensi yang sedalam-dalamnya
f. Radikal : berfikir secara mendalam sampai ke akar-akarnya atau sampai pada tingkatan esensi yang sedalam-dalamnya
g. Universal : muatan kebenarannya bersifat
universal, mengarah pada realitas kehidupan manusia secara keseluruhan
Dengan demikian berfilsafat atau berfikir
filsafat bukanlah sembarang berfikir tapi berfikir dengan mengacu pada
kaidah-kaidah tertentu secara disiplin dan mendalam. Pada dasarnya manusia
adalah homo sapien, hal ini tidak serta merta semua manusia menjadi Filsuf,
sebab berfikir filsafat memerlukan latihan dan pembiasaan yang terus menerus dalam
kegiatan berfikir sehingga setiap masalah/substansi mendapat pencermatan yang
mendalam untuk mencapai kebenaran jawaban dengan cara yang benar sebagai
manifestasi kecintaan pada kebenaran.
Mengapa kita mempelajari ilmu filsafat?
Mengapa kita mempelajari ilmu filsafat?
Pertanyaan tersebut akan menjadi titik awal
untuk menggali lebih dalam lagi makna dibalik ilmu filsafat yang tersohor. Ilmu
filsafat tidak semua orang mampu memahami secara singkat karena tingkat
kedalaman dan keluasannya, lebih-lebih dalam menarik esensi pokok ilmu filsafat
dibutuhkan pemikiran yang serius dan mendalam. Berikut ini penyaji berusaha
menyampaikan definisi hingga manfaat yang akan kita peroleh saat mempelajari
ilmu filsafat.
Filsafat adalah induk semua ilmu pengetahuan.
Dia memberi sumbangan dan peran sebagai induk yang melahirkan dan membantu
mengembangkan ilmu pengetahuan hingga ilmu pengetahuan itu dapat hidup dan
berkembang. Filsafat membantu ilmu pengetahuan untuk bersikap rasional dalam
mempertanggung jawabkan ilmunya. Pertanggungjawaban secara rasional di sini
berarti bahwa setiap langkah langkah harus terbuka terhadap segala pertanyaan
dan sangkalan dan harus dipertahankan secara argumentatif, yaitu dengan
argumen-argumen yang obyektif.
Filsafat adalah ilmu yang tak terbatas karena
tidak hanya menyelidiki suatu bidang tertentu dari realitas yang tertentu saja.
Filsafat senantiasa mengajukan pertanyaan tentang seluruh kenyataan yang ada.
Filsafat pun selalu mempersoalkan hakikat, prinsip, dan asas mengenai seluruh
realitas yang ada, bahkan apa saja yang dapat dipertanyakan, termasuk filsafat
itu sendiri.
Secara garis besar..manfaat belajar manfaat belajar filsafat adalah sebagi berikut:
1. Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa adanya.
Secara garis besar..manfaat belajar manfaat belajar filsafat adalah sebagi berikut:
1. Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa adanya.
2. Filsafat membantu kita mengerti tentang diri
kita sendiri dan dunia kita
3. Filsafat membuat kita lebih kritis
4. Filsafat mengembangkan kemampuan kita dalam:
menalar secara jelas membedakan argumen yang baik dan
yang buruk menyampaikan pendapat
secara jelas melihat sesuatu
melalui kacamata yang lebih luas melihat
dan mempertimbangkan pendapat dan pandangan yang berbeda. Filsafat dapat memberi bekal dan kemampulan pada kita
untuk memperhatikan cara pandangan kita sendiri dan pandangan orang lain dengan
kritis
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa studi
filsafat semakin menjadikan orang mampu untuk menangani pertanyaan mendasar
manusia yang tidak terletak dalam wewenang metodis ilmu-ilmu khusus. Jadi
filsafat membantu untuk mendalami pertanyaan-pertanyaan asasi manusia tentang
realitas (filsafat teoritis) dan lingkup tanggung jawabnya (filsafat praktis).
Kemampuan itu dipelajarinya dari luar jalur secara sisitematik dan secara
historis.
Pertama secara sistematis. Artinya filsafat
menawarkan metode-metode mutakhir untuk menangani masalah-masalah mendalam
manusia, tentang hakikat kebenaran dan pengetahuan, baik biasa maupun ilmiah,
tentang tanggung jawab, dan keadilan dan sebagainya.
Jalur kedua melalui jalur sejarah filsafat. Di situ orang belajar untuk mendalami, menanggapi, serta belajar dari jawaban-jawaban yang sampai sekarang ditawarkan oleh para pemikir dan filosof terkemuka terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Jalur kedua melalui jalur sejarah filsafat. Di situ orang belajar untuk mendalami, menanggapi, serta belajar dari jawaban-jawaban yang sampai sekarang ditawarkan oleh para pemikir dan filosof terkemuka terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Kemampuan ini memberikan sekurang-kurangnya
tiga kemampuan yang memang sangat dibutuhkan oleh segenap orang yang dizaman
sekarang harus atau mau memberikan pengarahan, bimbingan, dan kepemimpinan
spiritual dan intelektual dalam masyarakat:
B. Pengertian
B. Pengertian
Pengertian ilmu yaitu pengetahuan ilmiah
Syarat-syarat ilmu
1. Ilmiah yaitu memiliki dasar pembenaran yang
dapat dibuktikan dengan metode ilmiah dan teruji
2. Sistematik yaitu terdapatnya sistem yang tersusun dari mulai proses, metode, dan produk yang saling terkait.
2. Sistematik yaitu terdapatnya sistem yang tersusun dari mulai proses, metode, dan produk yang saling terkait.
3. Intersubyektif yaitu terjamin keabsahan atau
kebenarannya
4. Universal yaitu berlaku umum, lintas ruang
dan waktu yang berada di bumi ini
5. Communicable yaitu dapat dikomunikasikan dan
memberikan pengetahuan baru kepada orang lain
6. Progresif yaitu adanya kemajuan, perkembangan, atau peningkatan yang merupakan tuntutan modern
6. Progresif yaitu adanya kemajuan, perkembangan, atau peningkatan yang merupakan tuntutan modern
Filsafat adalah pengetahuan yang mempelajari
seluruh fenomena kehidupan manusia secara kritis. Filsafat disebut juga ilmu
pengetahuan yg mencari hakekat dari berbagai fenomena kehidupan manusia.
Filsafat adalah pengetahuan metodis, sistematis dan koheren tentang seluruh kenyataan
(realitas). Filsafat merupakan refleksi rasional (fikir) atas keseluruhan
realitas untuk mencapai hakikat (kebenaran) dan memperoleh hikmat
(kebijaksanaan). Pengertian Filsafat adalah cinta akan kebijaksanaan. Filsafat berasal
dari kata bahasa Yunani philosophia yang terdiri dari dua suku kata yaitu
philos yang berarti cinta dan sophos yang berarti kebijaksanaan.
Pengertian filsafat secara luas adalah :
1. Usaha spekulatif manusia yang sangat
rasional, sistematik, konseptual untuk memperoleh pengetahuan selengkap mungkin
berdasarkan kaidah ilmiah
2. Ikhtiar atau usaha untuk menentukan
batas-batas pengetahuan secara koheren dan menyeluruh
3. Wacana tempat berlangsungnya penelusuran kristis terhadap berbagai pernyataan dan asumsi yang umumnya merupakan dasar suatu pengetahuan.
3. Wacana tempat berlangsungnya penelusuran kristis terhadap berbagai pernyataan dan asumsi yang umumnya merupakan dasar suatu pengetahuan.
4. Dapat dipandang sebagai suatu tubuh
pengetahuan yang memperlihatkan apa yang kita lihat dan katakan. Dia harus
seiring dan sejalan dalam aplikasi dan penerapannya di lapangan.
Filsafat menjembati cara berfikir secara ontologis, epistemologi dan aksiologi
Filsafat menjembati cara berfikir secara ontologis, epistemologi dan aksiologi
1. Ontologi : hakikat apa yang dikaji
2. Epistemologi : cara mendapatkan pengetahuan
yang benar
3. Aksiologi : nilai kegunaan ilmu
Konsep dasar mengenai filsafat ilmu adalah :
1. Empirisme; Yang berarti pengalaman
(empeiria), dimana pengetahuan manusia diperoleh dari pengalaman inderawi.
2. Rasionalisme; Tanpa menolak besarnya manfaat
pengalaman indera dalam kehidupan manusia, namun persepsi inderawi hanya
digunakan untuk merangsang kerja akal. Jadi akal berada diatas pengalaman inderawi
dan menekankan pada metode deduktif.
3. Positivisme;Merupakan sistesis dari
empirisme dan rasionalisme. Dengan mengambil titik tolak dari empirisme, namun
harus dipertajam dengan eksperimen, yang mampu secara objektif menentukan
validitas dan reliabilitas pengetahuan.
4. Intuisionisme. Intuisi tidak sama dengan
perasaan, namun merupakan hasil evolusi pemahaman yang tinggi yang hanya
dimiliki manusia. Kemampuan ini yang dapat memahami kebenaran yang utuh, yang
tetap dan unik. mendapatkan gambaran singkat tentang pengertian filsafat ilmu dapat
dirangkum tiga medan telaah yang tercakup di dalam filsafat ilmu, yaitu:
1. Filsafat ilmu adalah telaah kritis terhadap
metode yang digunakan oleh ilmu tertentu, terhadap lambang yang digunakan dan
terhadap struktur penalaran tentang sistem lambang yang digunakan. Telaah
kritis ini dapat diarahkan untuk mengkaji ilmu empiris dan ilmu rasional, juga
untuk membahas studi bidang etika dan estetika, studi kesejarahan, antropologi,
dll.
2. Filsafat ilmu adalah upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar-dasar konsep, sangka wacana dan postulat mengenai ilmu dan upaya untuk membuka tabir dasar-dasar keempirisan, kerasionalan dan kepragmatisan.
2. Filsafat ilmu adalah upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar-dasar konsep, sangka wacana dan postulat mengenai ilmu dan upaya untuk membuka tabir dasar-dasar keempirisan, kerasionalan dan kepragmatisan.
3. Filsafat ilmu adalah studi gabungan yang terdiri
atas beberapa studi yang beraneka macam yang ditujukan untuk menetapkan batas
yang tegas mengenai ilmu tertentu. (Hartono Kasmadi, dkk, 1990, hlm. 17-18)
C. Tujuan
Tujuan ilmu filsafat yaitu untuk mencari
kebenaran dan kebijaksanaan mempelajari filsafat, adalah melatih diri sendiri
untuk berpikir kritis dan mendalam. Bukan sekedar meng-iya-kan pendapat orang
lain, tetapi berupaya untuk merenungkan setiap pendapat yg diterima terlebih
dahulu dengan akal budi yg kita miliki. Karena itulah yg dilakukan para filsuf besar yg ada,
dan dengan mempelajari filsafat, mempelajari buah pikir dari filsuf besar di
masa lalu, kita belajar melihat bagaimana lewat proses berpikir kita bisa
mendekati kebenaran. Belajar untuk tidak menelan mentah-mentah begitu saja versi
kebenaran dari orang lain. Jadi
kita tidak gampang di-provokasi, tidak gampang main hakim sendiri, lebih mawas
diri, lebih terbuka terhadap pendapat orang lain, lebih rendah hati, dll.
Yang pasti dengan belajar filsafat, ada satu
hal yang anda akan ketahui dengan pasti, yaitu bahwa sebenarnya kita ini tidak
tahu apa-apa.
TUJUAN FILSAFAT
Ada 2 macam :
1.Tujuan Teoritis
Maksudnya: filsafat berusaha untuk mencapai
kenyataan / mencapai hal yang nyata.
2.Tujuan Praktis
Tujuan ini biasanya dianut oleh dunia timur
(Indonesia). Tujuan ini mempergunakan hasil daripada filsafat yang teonetis untuk
memperoleh pedoman hidup, guna dipraktekkan dan dijadikan pedoman dalam praktik
kehidupan.
D. Manfaat
1. Filsafat membantu kita memahami bahwa
sesuatu tidak selalu tampak seperti apa adanya.
2. Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita, karena filsafat mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar.
3. Filsafat membuat kita lebih kritis. Filsafat mengajarkan pada kita bahwa apa yang mungkin kita terima begitu saja ternyata salah atau menyesatkan atau hanya merupakan sebagian dari kebenaran.
4. Filsafat mengembangkan kemampuan kita dalam:
2. Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita, karena filsafat mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar.
3. Filsafat membuat kita lebih kritis. Filsafat mengajarkan pada kita bahwa apa yang mungkin kita terima begitu saja ternyata salah atau menyesatkan atau hanya merupakan sebagian dari kebenaran.
4. Filsafat mengembangkan kemampuan kita dalam:
. menalar secara jelas
b. membedakan argumen yang baik dan yang buruk
c. menyampaikan pendapat (lesan dan tertulis)
secara jelas
d. melihat sesuatu melalui kacamata yang lebih
luas
. melihat dan mempertimbangkan pendapat dan
pandangan yang berbeda.
5. Dengan mempelajari karya-karya para pemikir
besar, para filsuf dalam sejarah dan tradisi filsafat, kita akan melihat betapa
besar sesungguhnya pengaruh filsafat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
agama, pemerintahan, pendidikan dan karya seni.
6. Filsafat memberi bekal dan kemampuan pada
kita untuk memperhatikan pandangan kita sendiri dan pandangan orang lain dengan
kritis. Kadang ini memang bisa mendorong kita menolak pendapat-pendapat yang
telah ditanamkan pada kita, tetapi filsafat juga memberikan kita cara-cara
berfikir baru dan yang lebih kreatif dalam mengahadapi masalah yang mungkin
tidak dapat dipecahkan dengan cara lain.Kemampuan berfikir secara jernih,
menalar secara logis, dan mengajukan dan menilai argumen, menolak asumsi yang
diterima begitu saja, dan pencarian akan prinsip-prinsip pemikiran dan tindakan
yang koheren semuanya ini merupakan ciri dari hasil latihan dalam ilmu filsafat.
7. Mengembangkan cara berpikir rasional, luas
dan mendalam, teratur dan terang, integral dan koheren, metodis dan sistematis,
logis, kritis, dan analitis.
8. Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan
keberadaan manusia di dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
merupakan alat untuk membuat hidup menjadi lebih baik
9. Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun diri kita sendiri dengan berpikir secara radikal (berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan menyadari keberadaan kita.
10. Filsafat ilmu memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang hidup secara dangkal saja, tidak mudah melihat persoalan-persoalan, apalagi melihat pemecahannya.
9. Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun diri kita sendiri dengan berpikir secara radikal (berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan menyadari keberadaan kita.
10. Filsafat ilmu memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang hidup secara dangkal saja, tidak mudah melihat persoalan-persoalan, apalagi melihat pemecahannya.
11. Filsafat ilmu memberikan pandangan yang
luas, sehingga dapat membendung egoisme dan ego-sentrisme (dalam segala hal
hanya melihat dan mementingkan kepentingan dan kesenangan diri sendiri).
12. Filsafat ilmu mengajak untuk berpikir
secara radikal, holistik dan sistematis, hingga kita tidak hanya ikut-ikutan
saja, mengikuti pada pandangan umum, percaya akan setiap semboyan dalam
surat-surat kabar, tetapi secara kritis menyelidiki apa yang dikemukakan orang,
mempunyai pendapat sendiri, dengan cita-cita mencari kebenaran.
13. Filsafat ilmu memberikan dasar-dasar, baik
untuk hidup kita sendiri (terutama dalam etika) maupun untuk ilmu-ilmu
pengetahuan dan lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmu mendidik, dan
sebagainya.
14. Filsafat ilmu bermanfaat sebagai pembebas.
Filsafat bukan hanya sekedar mendobrak pintu penjara tradisi dan kebiasaan yang
penuh dengan berbagaimitos dan mite, melainkan juga merenggut manusia keluar
dari penjara itu.Filsafat ilmu membebaskan manusia dari belenggu cara berpikir
yang mistis dan dogma.
15. Filsafat ilmu membantu agar seseorang mampu
membedakan persoalan yang ilmiah dengan yang tidak ilmiah.
16. Filsafat ilmu memberikan landasan
historis-filosofis bagi setiap kajian disiplin ilmu yang ditekuni.
17. Filsafat ilmu memberikan nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap disiplin ilmu.
18. Filsafat ilmu memberikan petunjuk dengan metode pemikiran reflektif dan penelitian penalaran supaya manusia dapat menyerasikan antara logika, rasio, pengalaman, dan agama dalam usaha mereka dalam pemenuhan kebutuhannya
17. Filsafat ilmu memberikan nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap disiplin ilmu.
18. Filsafat ilmu memberikan petunjuk dengan metode pemikiran reflektif dan penelitian penalaran supaya manusia dapat menyerasikan antara logika, rasio, pengalaman, dan agama dalam usaha mereka dalam pemenuhan kebutuhannya
19. Sebagai alat mencari kebenaran dari segala
fenomena yang ada.
20. Mempertahankan, menunjang dan melawan atau
berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya.
21. Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.
22. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
23. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.
21. Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.
22. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
23. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.
24. Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan
keberadaan manusia di dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
merupakan alat untuk membuat hidup menjadi lebih baik
25. Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara logis-rasional, agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum.
25. Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara logis-rasional, agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum.
26. Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan
mahasiswa semakin kritis dalam sikap ilmiahnya. Mahasiswa sebagai insan kampus
untuk bersikap kritis terhadap berbagai macam
teori yang dipelajarinya di ruang
kuliah maupun dari sumber-sumber lainnya.
27. Mempelajari filsafat ilmu mendatangkan
kegunaan bagi para sebagai calon ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah dan untuk melakukan penelitian ilmiah. Dengan
mempelajari filsafat ilmu
diharapkan mereka memiliki pemahaman yang utuh mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan
tersebut sebagai landasan dalam
proses pembelajaran dan penelitian ilmiah.
28. Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat
praktis. Setelah mahasiswa lulus dan bekerja mereka pasti berhadapan dengan
berbagai masalah dalam pekerjaannya. Untuk
memecahkan masalah diperlukan
kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang
dihadapi. Dalam konteks inilah
pengalaman mempelajari filsafat ilmu diterapkan.
29. Membiasakan diri untuk bersikap
logis-rasional dalam Opini & argumentasi yang dikemukakan.
30. Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan (pluralitas). Karena para ahli filsafat tidak pernah memiliki satu pendapat, baik dalam isi, perumusan permasalahan maupun penyusunan jawabannya.
30. Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan (pluralitas). Karena para ahli filsafat tidak pernah memiliki satu pendapat, baik dalam isi, perumusan permasalahan maupun penyusunan jawabannya.
31. Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan
tidak kenal lelah.
E. Implementasi ilmu filsafat
Ilmu filsafat dapat diaplikasikan dalam bidang
pendidikan antara lain dapat menentukan kinerja dan mutu pendidikan suatu
Negara meski tidak sepenuhnya dominan, indikasinya dapat kita lihat dari
pengertian yang terkandung dalam kata filsafat itu sendiri jika dilaksanakan
secara sungguh-sungguh.
Selanjutnya ilmu filsafat dapat menentukan tingkat kemajuan dan perkembangan pendidikan nasional, dengan cara mengevaluasi dan berusaha lebih baik dari hasil evaluasi yang diperoleh.
Filsafat ilmu sangat penting bagi seorang mahasiswa karena untuk membiasakan diri bersikap kritis, logis dan rasional serta menumbuhka rasa toleransi dalam perbedaan pandangan.
Selanjutnya ilmu filsafat dapat menentukan tingkat kemajuan dan perkembangan pendidikan nasional, dengan cara mengevaluasi dan berusaha lebih baik dari hasil evaluasi yang diperoleh.
Filsafat ilmu sangat penting bagi seorang mahasiswa karena untuk membiasakan diri bersikap kritis, logis dan rasional serta menumbuhka rasa toleransi dalam perbedaan pandangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar