A.
Pengertian Anak Berbakat
Pengertian Anak Gifted (CIBI Cerdas Istimewa
Berbakat Istimewa), Anak gifted adalah anak yang memiliki kemampuan intelektual tinggi
(gifted) serta menunjukan penonjolan kecakapan khusus yang bidangnya
berbeda-beda antara anak satu dengan anak yang lain (talented)
B. Perbedaan anak gifted dan talented:
·
Gifted
anak gifted menunjukan kemampuan berfikir denagn ditandai IQ tinggi (>= 140) disamping cenderung menunjukan kecakapan khusus yang menonjol pada suatu bidang ilmu pendidikan tertentu dimana antara gifted satu sama dengan yang lain bidangnya tidak sama.
anak gifted menunjukan kemampuan berfikir denagn ditandai IQ tinggi (>= 140) disamping cenderung menunjukan kecakapan khusus yang menonjol pada suatu bidang ilmu pendidikan tertentu dimana antara gifted satu sama dengan yang lain bidangnya tidak sama.
·
Talented
Anak talented hanya menunjuukan satu bidang kemahiran khusus saja. Misalnya seni music, drama, mengarang, melukis dan sebagainya. Namun kemahiran ini berarti luar biasa dalam mengetahui. Misalnya dalam musik, anak talented berarti mengetahui irama, nada, keselarasan, interpretasi, keterampilan dalam memainkan alat music dan lain-lain. Kemahiran tersebut berasal dari bakat bawaan anak,. Jadi, talent = penonjolan pada suatu bidang tetentu saja dari suatu individu yang dibawa sejak lahir atau secara umum disebut bakat berarti kecakapan khusus yang sifatnya non intelektif.
Anak talented hanya menunjuukan satu bidang kemahiran khusus saja. Misalnya seni music, drama, mengarang, melukis dan sebagainya. Namun kemahiran ini berarti luar biasa dalam mengetahui. Misalnya dalam musik, anak talented berarti mengetahui irama, nada, keselarasan, interpretasi, keterampilan dalam memainkan alat music dan lain-lain. Kemahiran tersebut berasal dari bakat bawaan anak,. Jadi, talent = penonjolan pada suatu bidang tetentu saja dari suatu individu yang dibawa sejak lahir atau secara umum disebut bakat berarti kecakapan khusus yang sifatnya non intelektif.
Gifted lebih berhubungan dengan bidang akademik
atau intelektual, sedangkan talented lebih berhubungan dengan bidang non
akademik, seperti bidang seni, kepemimpinan social dan lain-lain.
Gifted berarti sudah mencakup talented, sacara
implisit, tetapi talented menunjukan gambaran penonjolan kecakapan khusus pada
bidang tertentu.
C. Ciri-ciri Anak Gifted
Pada umumnya, terdapat tiga ciri pokok anak gifted:
-Memiliki
kemampuan diatas rata-rata
-Kreatifitas diatas rata-rata
-Komitmen terhadap tugas yang cukup tinggi
Anak-anak ini memiliki komitmen terhadap tugas
yang sangat tinggi, mereka memiliki orientasi dan tanggung jawab yang jelas
terhadap tugas yang diberikan. Cara lain yang dapat digunakan orang tua dalam
mengidentifikasi anak gifted, yakni saat berusia antara 4 sampai 8 tahun. Selain
itu juga terdapat beberapa karakteristik tertentu yang dapat diamati saat anak
berada di rumah (Smutny, 1999):
1. Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi
terhadap banyak hal.
2. Memiliki perbendaharaan kata yang banyak dan
menggunakan kalimat lengkap saat berkomunikasi.
3. Memiliki sense of humor dan berpikir dengan cerdas.
3. Memiliki sense of humor dan berpikir dengan cerdas.
4. Menyelesaikan masalah dengan cara yang unik
atau tidak biasa.
5. Memiliki ingatan yang bagus.
6. Menunjukkan bakat yang menonjol dalam seni,
musik atau drama.
7. Menunjukkan imajinasi yang orisinil.
8. Bekerja secara mandiri dan berinisiatif.
9. Memiliki minat dalam membaca
10. Memiliki perhatian yang menetap atau
keinginan yang menetap dalam tugas yang dikerjakan
11. Merupakan anak yang dapat belajar dengan cepat.
11. Merupakan anak yang dapat belajar dengan cepat.
D.
Klasifikasi Anak Gifted
Keberbakatan itu sendiri
sangatlah kompleks, bukan hanya ditentukan oleh Nilai IQ-nya saja, akan tetapi
merupakan faktor multidimensi dan dinamis (van Tiel). Carpenter (2001) &
Lyth (2003), Membagi anak berbakat atas:
a. Ringan (mild) IQ =
115-129;
b. Sedang (moderate) IQ =
130-144;
c. Tinggi (high) IQ =
145-159;
d. Kekecualian (exceptional )
IQ = 160-179;
e. Amat sangat (Profound) IQ
= 180 +.
Sedangkan IQ normal berkisar
antara 85-115, dengan normal absolute 100. Makin besar jaraknya dari nilai
normal, makin membutuhkan modifikasi sarana pendidikan. Terdapat 3 kelompok
anak berbakat:
- Berbakat global: yaitu anak berbakat pada semua atau
hampir semua area; biasanya matematika dan verbal;
- Berbakat matematika: anak dengan kemampuan matematika
yang tinggi. Anak ini akan baik dibidang spasial, sebab-sebab nonverbal,
daya ingat;
- Berbakat verbal: anak dengan kemampuan bahasa yang
kuat. Anak ini mampu berbahasa yang lebih bila dibandingkan dengan anak
seusianya. Penampilan verbalnya lebih baik.
E. Masalah
pada Anak Gifted
Dalam banyak kasus justru muncul kendala yang
dihadapi oleh anak gifted, yakni berupa permasalahan:
- Anak gifted biasanya memiliki problem dalam membina
hubungan dengan teman. Karena kecerdasannya yang tinggi dan kemampuan
berpikir yang bagus, sehingga tidak jarang teman sebayanya mengalami
kesulitan dalam berkomunikasi dan mengimbangi pembicaraan dengan anak ini.
- Kurang dapat menyesuaikan diri dengan keadaan di
sekitarnya, karena mereka cenderung mandiri dan sulit untuk merasa nyaman
dengan keadaan yang ada.
- Mereka memiliki standart yang tinggi terhadap suatu
pekerjaan, sehingga terkadang tidak disukai teman-temannya.
Anak
berbakat dapat pula mengalami gangguan belajar. Kelompok ini dibagi atas 3
subgroups yaitu:
- Anak telah teridentifikasi sebagai berbakat tapi
kesulitan disekolah. Anak ini pencapaiannya dibawah kemampuannya, kadang
adanya kesulitan belajar tidak terdiagnosa, sampai sekolah memberikan
tambahan stimulus, sehingga kesulitan dibidang akademik terlihat dia
berada dibawah kemampuan seusianya;
- Anak dengan kesulitan belajar yang berat, sehingga
adanya kemampuan bakat tidak pernah dikenali. Baum 1985 menemukan 33% anak
dengan kesulitan belajar mempunyai kemampuan intelektual yang superior.
Anak2 ini tidak pernah mendapatkan program untuk anak berbakat;
- Anak dengan kemampuan dan kesulitan belajar yang saling
menutupi secara tumpang tindih. Anak ini berada dikelas regular, dan
kemampuannya pada tingkat rata-rata (Brody 1997).
Dari permasalahan sosial yang telah dijelaskan, secara tidak langsung pasti akan berpengaruh terhadap perkembangan emosinya. Anak akan merasa ditolak oleh lingkungannya, sulit bergaul dan kemudian menarik diri, bahkan frustasi dengan keadaan yang mereka alami. Karena ada perbedaan yang cukup jauh antara keadaan di sekeliling dengan kemampuannya yang jauh lebih tinggi dibanding anak lain seusianya.Sementara itu memperjuangkan pendidikan anak-anak dengan kecerdasan istimewa (gifted children) bukanlah hal mudah. Hal ini karena:
- Berbagai komponen baik masyarakat, orang tua, dan pihak
sekolah masih tidak memahami apa yang disebut anak cerdas istimewa (gifted
children).
- Pendidikan anak cerdas istimewa (gifted children) saat
ini yang dikenal di Indonesia hanyalah kelas akselerasi, padahal sementara
itu pendidikan model ini secara ilmiah sudah tidak disarankan lagi, karena
terbukti justru tidak memperhatikan faktor kreativitas berpikir serta
perkembangan sosial emosional seorang anak cerdas istimewa.
- Karakteristik personalitas dan pola tumbuh kembang
alamiah seorang anak cerdas istimewa masih tidak dipahami secara luas,
sehingga berbagai kesulitan perkembangan seorang anak gifted tidak pernah
dikenal oleh pihak-pihak yang seharusnya menyantuninya, terutama pihak
sekolah. Sehingga anak-anak cerdas istimewa justru tidak diterima oleh
institusi pendidikan karena dianggap sebagai anak bermasalah. Sekalipun
itu adalah kelas akselerasi.
- Dengan begitu kelas akselerasi pada akhirnya sebagai
kelas anak cerdas istimewa tanpa murid cerdas istimewa, umumnya berisi
anak cerdas normal yang mempunyai gaya belajar yang cocok dengan program
yang ditekankan, yaitu pemampatan materi. Sementara itu anak-anak cerdas
istimewa adalah seorang anak yang sangat mandiri, didaktif, kreatif
berpikir analisis, tidak dapat ditekan apalagi dilakukan drilling harus
cepat-cepet selesai.
- Tidak pernah disadari bahwa semakin tinggi kecerdasan
seorang anak ia akan mempunyai cara berpikir (cognitive style) yang
berbeda dengan anak-anak normal sehingga ia membutuhkan ruang gerak
leluasa untuk mengembangkan apa yang menjadi minatnya. Ia membutuhkan
pendidikan bersama teman-teman sebayanya dalam kelas-kelas sekolah normal,
dengan perhatian ektra ke dua arah yaitu kecerdasannya yang istimewa dan
juga berbagai kesulitan tumbuh kembangnya. Bentuk kelas seperti ini yang
kemudian disebut sebagai kelas-kelas inklusi.
- Semakin tinggi inteligensia seorang anak, minatnya
menjadi semakin sempit pada bidang-bidang khusus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar