Kamis, 17 Desember 2015

Filsafat pendidikan dan kaitannya dengan profesi guru

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Filsafat pendidikan merupakan aplikasi filsafat dalam pendidikan (Kneller, 1971). Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan yang dibatasi pengalaman, tetapi masalah-masalah yang lebih luas, lebih dalam, serta lebih kompleks, yang tidak dibatasi pengalaman maupun fakta-fakta pendidikan, dan tidak memungkinkan dapat dijangkau oleh sains pendidikan.
Seorang guru, baik sebagai pribadi maupun sebagai pelaksana pendidikan, perlu mengetahui filsafat pendidikan. Seorang guru perlu memahami dan tidak boleh buta terhadap filsafat pendidikan, karena tujuan pendidikan senantiasa berhubungan langsung dengan tujuan hidup dan kehidupan individu maupun masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan . Tujuan pendidikan perlu dipahami dalam hubungannya dengan tujuan hidup. Guru sebagai pribadi mempunyai tujuan hidupnya dan guru sebagai warga masyarakat mempunyai tujuan hidup bersama. 
Filsafat pendidikan harus mampu memberikan pedoman kepada para pendidik (guru). Hal tersebut akan mewarnai sikap perilakunya dalam mengelola proses belajar mengajar (PBM). Selain itu pemahaman filsafat pendidikan akan menjauhkan mereka dari perbuatan meraba-raba, mencoba-coba tanpa rencana dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan. 
B.Rumusan Masalah
v  Bagaimana konsep dasar filsafat dan filsafat pendidikan?
v  Apa tugas guru di sekolah?
v  Bagaimana peranan filsafat pendidikan bagi guru?
C.Tujuan
v  Untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat pendidikan
v  Untuk mengetahui konsep dasar filsafat dan filsafat pendidikan pendidikan
v  Untuk mengetahui kaitan atau peranan filsafat pendidikan bagi guru
BAB II
PEMBAHASAN
A.Filsafat
            Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani kuno, philos artinya cinta dan sophia artinya kearifan,kebijakan atau kebijaksanaan. Filsafat berarti cinta yang mendalam terhadap kearifan atau kebijaksanaan .Dan dapat juga diartikan sebagai sikap atau pandangan seseorang yang memikirkan segala sesuatunya secara mendalam dan melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan
            Filsafat dalam bahasa arab yaitu “Falsafah” yang artinya cinta akan kebijaksanaan atau hikmah.filsafat adalah suatu ilmu yang mempersoalkan segala sesuatu yang ada dan mungkin ada dalam alam semesta ini secara universal(menyeluruh), sistematis(Teratur), radikal(mendalam) untuk menemukan kebenaran yang hakiki atau hakikat kebenarannya.
B.Filsafat pendidikan 
            Filsafat pendidikan merupakan cabang dari ilmu filsafat, yaitu sama halnya  dengan filsafat hokum,fisaat politik, dan  lain –lain.filsafat pendidikan merupakan aplikasi filsafat untuk mempelajari atau memecahkan masalah-masalah pendidikan.Dengan kata lain filsafat pendidikan dapat didefinisikan sebagai ilmu yang membahas teori, praktek, dan masalah-maslah pendidikan dari sudut pandangan filosofis.ia membahas tentang manusia,misalnya tentang bagaimana peran pendidik, peserta didik, dan masyarakat dalam konteks tujuan pendidikan dan bagaimana upaya mencapai tujuan itu.masalah disiplin misalnya akan menyangkut pendidikan moral, dn untuk hal itu sudah tentu diperlukan peninjauan filosofis tentang manusia baik sebagai makhluk individu dan makhluk social.Demikian juga dalam menentukan kurikulum sekolah akan menyangkut tinjauan tentang ontologis, tentang  nilai-nilai, tentang hakekat ilmu, tentang logika, serta asumsi tentang belajar dan mengajar.Aplikasi pandangan filsafat  dalam pendidikan, terutama filsafat negara merupakan kemutlakan dalam kegiatan pendidikan.Karena itu flsafat pendidikan dapat dipandang sebagai aplikasi filsafat untuk mempelajari atau memecahkan masalah-masalah pendidikan.

C.Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu Pendidikan   
Tujuan filsafat pendidikan ialah memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-rinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Jadi peranan filsafat pendidikan itu sendiri adalah memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri peserta didik. Hubungan Antara Filsafat dan Ilmu, Suatu ilmu baru muncul setelah terjadi pengkajian dalam filsafat. Filsafat merupakan tempat berpijak bagi kegiatan pembentukan ilmu itu. Karena itu filsafat dikatakan sebagai induk dari semua bidang ilmu. Bagi filsafat pendidikan berkepentingan untuk membangun Filsafat hidup agar bisa dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari, dan untuk selanjutnya, kehidupan sehari-hari tersebut selalu dalam keteraturan. Jadi untuk pendidikan, Filsafat memberikan sumbangan berupa kesadaran menyeluruh tentang asal-mula, eksistensi, dan tujuan kehidupan manusia.

D.Guru
            Guru diartikan sebagai orang yang pekerjaanya mengajar. Tapi sesederhana itukah arti guru? McLeod, (1989) berasumsi guru adalah seseorang yang pekerjaanya mengajar orang lain.pengertian guru adalah tenaga pendidik yang pekerjaanya utamanya mengajar (UUSPN tahun 1989 Bab VII pasal 27 ayat 3). Dalam perspektif psikologi pendidikan,mengajar pada prinsipnya berarti proses perbuatan seseorang (guru) yang membuat orang lain (siswa) belajar,dalam arti mengubah seluruh dimensi perilakunya. Guru  adalah orang yang sangat penting dalam proses pendidikan di tingkat pendidikan. Guru memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan. Tugas Guru Sekolah sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih peserta didik. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.
E.Manfaat dan peran filsafat pendidikan bagi guru
            Bagi guru dan pendidik pada umumnya,filsafat pendidikan itu sangat perlu karena tindakan-tindakannya mendidik dan mengajar akan selalu dipengaruhi oleh filsafat hidupnya dan oleh filsafat pendidikan yang dianutnya.filsafat pendidikan akan member arah kepada peerbuatannya mendidik dan mengajar.misal dalam menyusun kurikulum sekolah,guru harus jelas merumuskan tujuan kurikulum itu, dan untuk itu ia harus merujuk kepada filsafat pendidikannya.perlakuannya terhadap siswa merupakan releksi filsafatnya.Gaya mengajarnya juga akan dipengaruhi oleh filsafatnya yang dianutnya.seorang guru seharusnya memiliki filsafat hidup dan filsafat pendidikan yang jelas yang merupakan bagian dari kepribadiannya.oleh karena itu bagi seorang mahasiswa calon guru mempelajari ilmu filsafat dan ilmu filsafat pendidikan adalah perlu.bukan saja memperluas wawasannya mengenai pendidikan serta membantunya dalam memmahami siswa dan mengembangkannya gaya belajar yang tepat, tetapi juga dapat menyadarkannya mengenai makna dari berbagai aspek kehidupan manusia.dan yang lebih penting lagi bahwa sikap dan tindakanya yang mencerminkan filsfatnya akan berpengaruh kepada siswanya.disinilah peran yang sangat esensial dari seorang guru.  
            pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan yang dibatasi pengalaman, tetapi masalah-masalah yang lebih luas, lebih dalam, serta lebih kompleks, yang tidak dibatasi pengalaman maupun fakta-fakta pendidikan, dan tidak memungkinkan dapat dijangkau oleh sains pendidikan. Seorang guru, baik sebagai pribadi maupun sebagai pelaksana pendidikan, perlu mengetahui filsafat pendidikan. Seorang guru perlu memahami dan tidak boleh buta terhadap filsafat pendidikan, karena tujuan pendidikan senantiasa berhubungan langsung dengan tujuan hidup dan kehidupan individu maupun masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan . Tujuan pendidikan perlu dipahami dalam hubungannya dengan tujuan hidup.
  
Guru sebagai pribadi mempunyai tujuan hidupnya dan guru sebagai warga masyarakat mempunyai tujuan hidup bersama. Filsafat pendidikan harus mampu memberikan pedoman kepada para pendidik (guru). Hal tersebut akan mewarnai sikap perilakunya dalam mengelola proses belajar mengajar (PBM). Selain itu pemahaman filsafat pendidikan akan menjauhkan mereka dari perbuatan meraba-raba, mencoba-coba tanpa rencana dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan.
Peran filsafat pendidikan bagi guru, dengan filsafat metafisika guru mengetahui hakekat manusia, khususnya anak sehingga tahu bagaimana cara memperlakukannya dan berguna untuk mengetahui tujuan pendidikan. Dengan filsafat epistemologi guru mengetahui apa yang harus diberikan kepada siswa, bagaimana cara memperoleh pengetahuan, dan bagaimana cara menyampaikan pengetahuan tersebut. Dengan filsafat aksiologi guru memehami yang harus diperoleh siswa tidak hanya kuantitas pendidikan tetapi juga kualitas kehidupan karena pengetahuan tersebut. Yang menentukan filsafat pendidikan seorang guru adalah seperangkat keyakinan yang dimiliki dan berhubungan kuat dengan perilaku guru, yaitu: Keyakinan mengenai pengajaran dan pembelajaran, siswa, pengetahuan, dan apa yang perlu diketahui.

F.Keterkaitan Filsafat Pendidikan Dengan Guru
Filsafat pendidikan terdiri dari apa yang diyakini seorang guru mengenai pendidikan, atau merupakan kumpulan prinsip yang membimbing tindakan profesional guru. Setiap guru Sekolah Dasar baik mengetahui atau tidak memiliki suatu filsafat pendidikan, yaitu seperangkat keyakinan mengenai bagaimana manusia belajar dan tumbuh serta apa yang harus manusia pelajari agar dapat tinggal dalam kehidupan yang baik.
Filsafat pendidikan secara fital juga berhubungan dengan pengembangan semua aspek pengajaran. Dengan menempatkan filsafat pendidikan pada tataran praktis, para guru Sekolah Dasar dapat menemukan berbagai pemecahan permasalahan pendidikan
Terdapat hubungan yang kuat antara perilaku guru dengan keyakinannya:
1.      Keyakinan mengenai pengajaran dan pembelajaran
                Komponen penting filsafat pendidikan seorang Guru Sekolah Dasar adalah bagaimana memandang pengajaran dan pembelajaran, dengan kata lain, apa peran pokok Guru Sekolah Dasar? Sebagian Guru Sekolah Dasar memandang pengajaran sebagai sains, suatu aktifitas kompleks. Sebagian lain memandang sebagai suatu seni, pertemuan yang sepontan, tidak berulang dan kreatif antara guru dan siswa. Yang lainnya lagi memandang sebagai aktifitas sains dan seni. Berkenaan dengan pembelajaran, sebagian guru menekankan pengalaman-pengalaman dan kognisi siswa, yang lainnya menekankan perilaku siswa.
2.      Keyakinan mengenai siswa
                Akan berpengaruh besar pada bagaimana Guru Sekolah Dasar mengajar? Seperti apa Siswa Sekolah Dasar yang guru yakini, itu didasari pada pengalaman kehidupan unik guru. Pandangan negatif terhadap siswa menampilkan hubungan guru-siswa pada ketakutan dan penggunaan kekerasan tidak didasarkan kepercayaan dan kemanfaatan. Guru yang memiliki pemikiran filsafat pendidikan mengetahui bahwa anak-anak Sekolah Dasar berbeda dalam kecenderungan untuk belajar dan tumbuh.
3.       Keyakinan mengenai pengetahuan
                Berkaitan dengan bagaimana Guru Sekolah Dasar melaksanakan pengajaran. Dengan filsafat pendidikan, guru akan dapat memandang pengetahuan secara menyeluruh, tidak merupakan potongan-potongan kecil subyek atau fakta yang terpisah.
4.      Keyakinan mengenai apa yang perlu diketahui
                Guru menginginkan para siswanya belajar sebagai hasil dari usaha mereka, sekalipun masing-masing guru berbeda dalam meyakini apa yang harus diajarkan.





BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
            Filsafat berasal philos artinya cinta dan sophia artinya kearifan,kebijakan atau kebijaksanaan.Filsafat pendidikan merupakan cabang dari ilmu filsafat,filsafat pendidikan adalah ilmu yang membahas teori, praktek, dan masalah-maslah pendidikan dari sudut pandangan filosofis. pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan yang dibatasi pengalaman, tetapi masalah-masalah yang lebih luas, lebih dalam, serta lebih kompleks, yang tidak dibatasi pengalaman maupun fakta-fakta pendidikan, dan tidak memungkinkan dapat dijangkau oleh sains pendidikan.
            Peran filsafat pendidikan bagi guru, dengan filsafat metafisika guru mengetahui hakekat manusia, khususnya anak sehingga tahu bagaimana cara memperlakukannya dan berguna untuk mengetahui tujuan pendidikan. Dengan filsafat epistemologi guru mengetahui apa yang harus diberikan kepada siswa, bagaimana cara memperoleh pengetahuan, dan bagaimana cara menyampaikan pengetahuan tersebut. Dengan filsafat aksiologi guru memehami yang harus diperoleh siswa tidak hanya kuantitas pendidikan tetapi juga kualitas kehidupan karena pengetahuan tersebut. Yang menentukan filsafat pendidikan seorang guru adalah seperangkat keyakinan yang dimiliki dan berhubungan kuat dengan perilaku guru, yaitu: Keyakinan mengenai pengajaran dan pembelajaran, siswa, pengetahuan, dan apa yang perlu diketahui.
B.Saran
Tugas gurut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan. Untuk itu guru penting mempelajari Filsafat Pendidikan karena Filsafat Pendidikan terdiri dari apa yang diyakini seorang guru mengenai pendidikan, atau merupakan kumpulan prinsip yang membimbing tindakan profesional guru.

DAFTAR PUSTAKA
Amri, amsal. 2009. Studi filsafat pendidikan. Banda aceh: yayasan pena
Sadulloh, Uyoh. 2003.  Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Soelaiman, darwis. Filsafat pendidikan barat. Darussalam: Syiah kuala university press

http//www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar