BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Filsafat pendidikan merupakan
aplikasi filsafat dalam pendidikan (Kneller, 1971). Pendidikan membutuhkan
filsafat karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan
pendidikan yang dibatasi pengalaman, tetapi masalah-masalah yang lebih luas,
lebih dalam, serta lebih kompleks, yang tidak dibatasi pengalaman maupun
fakta-fakta pendidikan, dan tidak memungkinkan dapat dijangkau oleh sains pendidikan.
Seorang guru, baik sebagai
pribadi maupun sebagai pelaksana pendidikan, perlu mengetahui filsafat
pendidikan. Seorang guru perlu memahami dan tidak boleh buta terhadap filsafat
pendidikan, karena tujuan pendidikan senantiasa berhubungan langsung dengan
tujuan hidup dan kehidupan individu maupun masyarakat yang menyelenggarakan
pendidikan . Tujuan pendidikan perlu dipahami dalam hubungannya dengan tujuan
hidup. Guru sebagai pribadi mempunyai tujuan hidupnya dan guru sebagai warga
masyarakat mempunyai tujuan hidup bersama.
Filsafat pendidikan harus
mampu memberikan pedoman kepada para pendidik (guru). Hal tersebut akan
mewarnai sikap perilakunya dalam mengelola proses belajar mengajar (PBM).
Selain itu pemahaman filsafat pendidikan akan menjauhkan mereka dari perbuatan
meraba-raba, mencoba-coba tanpa rencana dalam menyelesaikan masalah-masalah
pendidikan.
B.Rumusan Masalah
v Bagaimana
konsep dasar filsafat dan filsafat pendidikan?
v Apa
tugas guru di sekolah?
v Bagaimana
peranan filsafat pendidikan bagi guru?
C.Tujuan
v Untuk
memenuhi tugas mata kuliah filsafat pendidikan
v Untuk
mengetahui konsep dasar filsafat dan filsafat pendidikan pendidikan
v Untuk
mengetahui kaitan atau peranan filsafat pendidikan bagi guru
BAB II
PEMBAHASAN
A.Filsafat
Kata
filsafat berasal dari bahasa Yunani kuno, philos artinya cinta
dan sophia artinya kearifan,kebijakan atau kebijaksanaan.
Filsafat berarti cinta yang mendalam terhadap kearifan atau kebijaksanaan .Dan
dapat juga diartikan sebagai sikap atau pandangan seseorang yang memikirkan
segala sesuatunya secara mendalam dan melihat dari segi yang luas dan
menyeluruh dengan segala hubungan
Filsafat
dalam bahasa arab yaitu “Falsafah” yang artinya cinta akan kebijaksanaan
atau hikmah.filsafat adalah suatu ilmu yang mempersoalkan segala sesuatu yang
ada dan mungkin ada dalam alam semesta ini secara universal(menyeluruh),
sistematis(Teratur), radikal(mendalam) untuk menemukan kebenaran yang hakiki
atau hakikat kebenarannya.
B.Filsafat pendidikan
Filsafat
pendidikan merupakan cabang dari ilmu filsafat, yaitu sama halnya dengan
filsafat hokum,fisaat politik, dan lain –lain.filsafat pendidikan
merupakan aplikasi filsafat untuk mempelajari atau memecahkan masalah-masalah
pendidikan.Dengan kata lain filsafat pendidikan dapat didefinisikan sebagai
ilmu yang membahas teori, praktek, dan masalah-maslah pendidikan dari sudut
pandangan filosofis.ia membahas tentang manusia,misalnya tentang bagaimana
peran pendidik, peserta didik, dan masyarakat dalam konteks tujuan pendidikan
dan bagaimana upaya mencapai tujuan itu.masalah disiplin misalnya akan
menyangkut pendidikan moral, dn untuk hal itu sudah tentu diperlukan peninjauan
filosofis tentang manusia baik sebagai makhluk individu dan makhluk
social.Demikian juga dalam menentukan kurikulum sekolah akan menyangkut
tinjauan tentang ontologis, tentang nilai-nilai, tentang hakekat
ilmu, tentang logika, serta asumsi tentang belajar dan mengajar.Aplikasi
pandangan filsafat dalam pendidikan, terutama filsafat negara
merupakan kemutlakan dalam kegiatan pendidikan.Karena itu flsafat pendidikan
dapat dipandang sebagai aplikasi filsafat untuk mempelajari atau memecahkan
masalah-masalah pendidikan.
C.Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu
Pendidikan
Tujuan filsafat pendidikan ialah memberikan
inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan
bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-rinsip
pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Jadi peranan filsafat
pendidikan itu sendiri adalah memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan
pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan
mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan
dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu
menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni
mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau
miskonsepsi pada diri peserta didik. Hubungan Antara Filsafat dan Ilmu, Suatu
ilmu baru muncul setelah terjadi pengkajian dalam filsafat. Filsafat merupakan
tempat berpijak bagi kegiatan pembentukan ilmu itu. Karena itu filsafat
dikatakan sebagai induk dari semua bidang ilmu. Bagi filsafat pendidikan
berkepentingan untuk membangun Filsafat hidup agar bisa dijadikan pedoman dalam
menjalani kehidupan sehari-hari, dan untuk selanjutnya, kehidupan sehari-hari
tersebut selalu dalam keteraturan. Jadi untuk pendidikan, Filsafat memberikan
sumbangan berupa kesadaran menyeluruh tentang asal-mula, eksistensi, dan tujuan
kehidupan manusia.
D.Guru
Guru
diartikan sebagai orang yang pekerjaanya mengajar. Tapi sesederhana itukah arti
guru? McLeod, (1989) berasumsi guru adalah seseorang yang pekerjaanya mengajar
orang lain.pengertian guru adalah tenaga pendidik yang pekerjaanya utamanya
mengajar (UUSPN tahun 1989 Bab VII pasal 27 ayat 3). Dalam perspektif psikologi
pendidikan,mengajar pada prinsipnya berarti proses perbuatan seseorang (guru)
yang membuat orang lain (siswa) belajar,dalam arti mengubah seluruh dimensi
perilakunya. Guru adalah orang yang sangat penting dalam proses
pendidikan di tingkat pendidikan. Guru memiliki tugas yang beragam yang
berimplementasi dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang
profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan. Tugas Guru Sekolah
sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih peserta didik. Mendidik
berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan. Mengajar
berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan
melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.
E.Manfaat dan peran
filsafat pendidikan bagi guru
Bagi
guru dan pendidik pada umumnya,filsafat pendidikan itu sangat perlu karena
tindakan-tindakannya mendidik dan mengajar akan selalu dipengaruhi oleh
filsafat hidupnya dan oleh filsafat pendidikan yang dianutnya.filsafat
pendidikan akan member arah kepada peerbuatannya mendidik dan mengajar.misal
dalam menyusun kurikulum sekolah,guru harus jelas merumuskan tujuan kurikulum
itu, dan untuk itu ia harus merujuk kepada filsafat pendidikannya.perlakuannya
terhadap siswa merupakan releksi filsafatnya.Gaya mengajarnya juga akan
dipengaruhi oleh filsafatnya yang dianutnya.seorang guru seharusnya memiliki
filsafat hidup dan filsafat pendidikan yang jelas yang merupakan bagian dari
kepribadiannya.oleh karena itu bagi seorang mahasiswa calon guru mempelajari
ilmu filsafat dan ilmu filsafat pendidikan adalah perlu.bukan saja memperluas
wawasannya mengenai pendidikan serta membantunya dalam memmahami siswa dan
mengembangkannya gaya belajar yang tepat, tetapi juga dapat menyadarkannya
mengenai makna dari berbagai aspek kehidupan manusia.dan yang lebih penting
lagi bahwa sikap dan tindakanya yang mencerminkan filsfatnya akan berpengaruh
kepada siswanya.disinilah peran yang sangat esensial dari seorang guru.
pendidikan
membutuhkan filsafat karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya menyangkut
pelaksanaan pendidikan yang dibatasi pengalaman, tetapi masalah-masalah yang
lebih luas, lebih dalam, serta lebih kompleks, yang tidak dibatasi pengalaman
maupun fakta-fakta pendidikan, dan tidak memungkinkan dapat dijangkau oleh
sains pendidikan. Seorang guru, baik sebagai pribadi maupun sebagai pelaksana
pendidikan, perlu mengetahui filsafat pendidikan. Seorang guru perlu memahami
dan tidak boleh buta terhadap filsafat pendidikan, karena tujuan pendidikan
senantiasa berhubungan langsung dengan tujuan hidup dan kehidupan individu
maupun masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan . Tujuan pendidikan perlu
dipahami dalam hubungannya dengan tujuan hidup.
Guru sebagai pribadi mempunyai tujuan hidupnya
dan guru sebagai warga masyarakat mempunyai tujuan hidup bersama. Filsafat
pendidikan harus mampu memberikan pedoman kepada para pendidik (guru). Hal
tersebut akan mewarnai sikap perilakunya dalam mengelola proses belajar
mengajar (PBM). Selain itu pemahaman filsafat pendidikan akan menjauhkan mereka
dari perbuatan meraba-raba, mencoba-coba tanpa rencana dalam menyelesaikan
masalah-masalah pendidikan.
Peran filsafat pendidikan bagi guru, dengan
filsafat metafisika guru mengetahui hakekat manusia, khususnya anak sehingga
tahu bagaimana cara memperlakukannya dan berguna untuk mengetahui tujuan
pendidikan. Dengan filsafat epistemologi guru mengetahui apa yang harus
diberikan kepada siswa, bagaimana cara memperoleh pengetahuan, dan bagaimana
cara menyampaikan pengetahuan tersebut. Dengan filsafat aksiologi guru memehami
yang harus diperoleh siswa tidak hanya kuantitas pendidikan tetapi juga
kualitas kehidupan karena pengetahuan tersebut. Yang menentukan filsafat
pendidikan seorang guru adalah seperangkat keyakinan yang dimiliki dan
berhubungan kuat dengan perilaku guru, yaitu: Keyakinan mengenai pengajaran dan
pembelajaran, siswa, pengetahuan, dan apa yang perlu diketahui.
F.Keterkaitan Filsafat
Pendidikan Dengan Guru
Filsafat pendidikan terdiri dari apa yang
diyakini seorang guru mengenai pendidikan, atau merupakan kumpulan prinsip yang
membimbing tindakan profesional guru. Setiap guru Sekolah Dasar baik mengetahui
atau tidak memiliki suatu filsafat pendidikan, yaitu seperangkat keyakinan
mengenai bagaimana manusia belajar dan tumbuh serta apa yang harus manusia
pelajari agar dapat tinggal dalam kehidupan yang baik.
Filsafat pendidikan secara fital juga
berhubungan dengan pengembangan semua aspek pengajaran. Dengan menempatkan
filsafat pendidikan pada tataran praktis, para guru Sekolah Dasar dapat
menemukan berbagai pemecahan permasalahan pendidikan
Terdapat hubungan yang kuat antara perilaku guru dengan
keyakinannya:
1. Keyakinan
mengenai pengajaran dan pembelajaran
Komponen
penting filsafat pendidikan seorang Guru Sekolah Dasar adalah bagaimana
memandang pengajaran dan pembelajaran, dengan kata lain, apa peran pokok Guru
Sekolah Dasar? Sebagian Guru Sekolah Dasar memandang pengajaran sebagai sains,
suatu aktifitas kompleks. Sebagian lain memandang sebagai suatu seni, pertemuan
yang sepontan, tidak berulang dan kreatif antara guru dan siswa. Yang lainnya
lagi memandang sebagai aktifitas sains dan seni. Berkenaan dengan pembelajaran,
sebagian guru menekankan pengalaman-pengalaman dan kognisi siswa, yang lainnya
menekankan perilaku siswa.
2. Keyakinan
mengenai siswa
Akan
berpengaruh besar pada bagaimana Guru Sekolah Dasar mengajar? Seperti apa Siswa
Sekolah Dasar yang guru yakini, itu didasari pada pengalaman kehidupan unik
guru. Pandangan negatif terhadap siswa menampilkan hubungan guru-siswa pada
ketakutan dan penggunaan kekerasan tidak didasarkan kepercayaan dan
kemanfaatan. Guru yang memiliki pemikiran filsafat pendidikan mengetahui bahwa
anak-anak Sekolah Dasar berbeda dalam kecenderungan untuk belajar dan tumbuh.
3. Keyakinan
mengenai pengetahuan
Berkaitan
dengan bagaimana Guru Sekolah Dasar melaksanakan pengajaran. Dengan filsafat
pendidikan, guru akan dapat memandang pengetahuan secara menyeluruh, tidak
merupakan potongan-potongan kecil subyek atau fakta yang terpisah.
4. Keyakinan
mengenai apa yang perlu diketahui
Guru
menginginkan para siswanya belajar sebagai hasil dari usaha mereka, sekalipun
masing-masing guru berbeda dalam meyakini apa yang harus diajarkan.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Filsafat
berasal philos artinya cinta dan sophia artinya
kearifan,kebijakan atau kebijaksanaan.Filsafat pendidikan merupakan cabang dari
ilmu filsafat,filsafat pendidikan adalah ilmu yang membahas teori, praktek, dan
masalah-maslah pendidikan dari sudut pandangan filosofis. pendidikan
membutuhkan filsafat karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya menyangkut
pelaksanaan pendidikan yang dibatasi pengalaman, tetapi masalah-masalah yang
lebih luas, lebih dalam, serta lebih kompleks, yang tidak dibatasi pengalaman
maupun fakta-fakta pendidikan, dan tidak memungkinkan dapat dijangkau oleh
sains pendidikan.
Peran
filsafat pendidikan bagi guru, dengan filsafat metafisika guru mengetahui
hakekat manusia, khususnya anak sehingga tahu bagaimana cara memperlakukannya
dan berguna untuk mengetahui tujuan pendidikan. Dengan filsafat epistemologi
guru mengetahui apa yang harus diberikan kepada siswa, bagaimana cara
memperoleh pengetahuan, dan bagaimana cara menyampaikan pengetahuan tersebut.
Dengan filsafat aksiologi guru memehami yang harus diperoleh siswa tidak hanya
kuantitas pendidikan tetapi juga kualitas kehidupan karena pengetahuan
tersebut. Yang menentukan filsafat pendidikan seorang guru adalah seperangkat
keyakinan yang dimiliki dan berhubungan kuat dengan perilaku guru, yaitu:
Keyakinan mengenai pengajaran dan pembelajaran, siswa, pengetahuan, dan apa
yang perlu diketahui.
B.Saran
Tugas gurut meliputi bidang profesi, bidang
kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan. Untuk itu guru penting mempelajari
Filsafat Pendidikan karena Filsafat Pendidikan terdiri dari apa yang diyakini
seorang guru mengenai pendidikan, atau merupakan kumpulan prinsip yang
membimbing tindakan profesional guru.
DAFTAR PUSTAKA
Amri,
amsal. 2009. Studi filsafat pendidikan. Banda aceh: yayasan pena
Sadulloh, Uyoh.
2003. Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Soelaiman, darwis. Filsafat
pendidikan barat. Darussalam: Syiah kuala university press
http//www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar