Filsafat
Dasar pengertian
filsafat diambil dari kata
philosohia atau philoshopos dari bahasa Yunani yang diartikan sebagai
cinta dan kebijaksanaan. pengertian filsafat atau filosofi adalah cinta pada pengetahuan (ilmu
pengetahuan) dan kebijksanaan. Dalam bahasa Arab, pengertian filsafat dirujuk
dari muhibb al-hikmah dan dari bahasa belanda ialah wijsbegeerte. Dalam islam,
tidak dikenal adanya filsafat islam. Satu satunya yang sepadan dengan
pengertian filsafat dalam Islam adalah hikmah yang berarti pengetahuan dan
kebijaksanaan.
Apa itu filsafat?
Filsafat dimulai dari rasa ingin tahu dan dari rasa ragu-ragu. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan apa yang belum diketahui. Karakteristik berfikir filsafat adalah sifat menyeluruh. Seorang ilmuwan tidak puas hanya mengenal ilmu dari segi pandang ilmu itu sendiri, tapi ingin melihat hakikat ilmu dalam konsentrasi pengetahuan yang lainnya.
Dalam
kehidupan manusia filsafat tidak terpisahkan, karena sejarahnya yang panjang
dan juga karena ajaran filsafat malahan menjangkau masa depan umat manusia
dalam bentuk-bentuk ideologi. Pembangunan dan pendidikan yang dilakukan oleh
suatu bangsa pun bersumber pada inti sari ajaran filsafat. Oleh karena itu
filsafat telah menguasai kehidupan umat manusia, manjadi norma Negara menjadi
filsafat hidup suatu bangsa
Filsafat adalah suatu lapangan pemikiran dan
penyelidikan manusia yang amat luas (komprehensif). Filsafat menjangkau semua
persoalan dalam daya kemampuan pikir manusia. Filsafat mencoba mengerti,
menganalisis, menilai dan menyimpulkan semua persoalan-persoalan dalam
jangkauan rasio manusia, secara kritis, rasional dan mendalam.
Kesimpulan-kesimpulan filsafat manusia yang selalu cenderung memiliki watak
subjektivitas.
Filsafat adalah ilmu yang mencari
sebab yang sedalam dalamnya bagi segala sesuatu yang ada dan mungkin ada, hal
ini dilanjukan oleh Jujun Suriasuamantri, bahwa pengertian filsafat dapat juga
berupa sebaagai suatu cara berpikir yang radikal dan menyeluruh, suatu cara berpikir
yang mengupas sesuatu sedalam dalamnya. Hal ini sesuai dengan kata Socrates
bahwa tugas filsafat yang utama adalah mempersoalkan jawaban, bukan menjawab
pertanyaan kita.
Faktor inilah yang melahirkan aliran-aliran filsafat
dan perbedaan-perbedaan dalam filsafat. Dapat disimpulkan filsafat adalah ilmu
pengetahuan hasil pemikiran manusia dari seperangkat masalah mengenai
ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga diperoleh budi pekerti. Adapun
tujuan berfilsafat adalah untuk mencari kebenaran sesuatu baik dalam
logika (kebenaran berfikir),
etika(berperilaku), maupun metafisika(hakikat keaslian). Dari periode ke
periode. filsafat mampu terus tumbuh dan melewati batasan-batasan ruang dan
waktu yang rumit dan sulit dijelaskan.
Filsafat
selalu eksis sehingga dalam situasinya yang terburuk dan tergelap, ia selalu
mampu hadir menjadi sesuatu yang berlimpah serta mengagumkan siapa pun yang
memahaminya. Begitulah dari waktu ke waktu, filsafat terus menerus berkembang
sesuai dengan perkembangan-perkembangan dan perubahan-perubahan yang terjadi
pada dunia manusia, termaksud salah satunya sesuatu yang begitu pragmatis
bernama pendidikan. Sesuatu yang jika dilacak pun sesungguhnya memiliki akar
gen yang sama dengan berbagai bidang lainnya, lahir dan bermula dari filsafat.
Filsafat menurut para ahli
Para ahli filsafat mengembangkan
pengertian filsafat atau filosofi, Beekman contohnya, mengatakan bahwa
pengertian filosofi (filsafat) adalah melihat sesuatu dengan perhatian dan
minat, berpikir tentang sesuatu dan menyadarinya. Pengertian filsafat yang
serupa dilakukan oleh John S. Brubacher dan Dogabel Runes.
Filsafat menurut John Brubacher
bahwa filsafat yang berasal dari kata Yunani filos dan sofia yang berarti cinta
kebijaksanaan atau belajar. Lebih dari itu dapat diartikan cinta belajar pada
umumnya, dalam proses pertumbuhan ilmu pengetahuan (sains) hanya terdapat dalam
apa yang kita kenal dengan filsafat. Untuk alasan ini sering kita katakan bahwa
filsafat adalah induk atau ratu ilmu pengetahuan. "Philosophy was, as its
etymology from greek word filos and sofia, suggest love of wisdom or learning.
More over it was love of learning in generals, it sub-sumed under one heading
what today we call sciences as well as what we now call philosoph, It is for
reason that philosophy is often refered to as the mother as well as the queen
of the sciences".
Filsafat menurut Dogobel Runes bahwa
filsafat berasal dari kata Yunani philein, Cinta; sophia, kebijaksanaan (Gr.
philein= to love, sophia=wisdom) asalnya penjelasan rasional dari sesuatu (=the
most general science) prinsip prinsip umum yang menerangkan segala fakta, dalam
pengertian ini tidak dibedakan dengan sains,....Sekarang, secara populer,
filsafat didefinisikan sebagai ilmu dari ilmu, kritik dan sistematisasi atau
organisasi dari semua ilmu pengetahuan, yang berasal dari ilmu empiris,
pembelajaran yang rasional, pengalaman biasa atau dimananpun.
Filsafat menurut Anton Bakker,
Achmad Charris, Zubair, bahwa filsafat merupakan eksplisitas tentang hakikat
realitas yang ada dalam kehidupan manusia, yakni hakikat manusia itu sendiri,
hakikat semesta, bahkan hakikat Tuhan, baik menurut segi struktural, maupun
menurut segi normatifnya.
Filsafat menurut Roger Garaudy
(1986) menambahkan bahwa pengertian filsafat yang berbeda beda itu wajar, akan
tetapi filsafat tidak memberi sarana sarana, akan tetapi mengajukan pertanyaan
tentang tujuan dan tentang makna makna.
Setelah membahas dan membaca
pengertian dan definisi filsafat atau filosofi, maka dapat ditarik bahwa garis
besar filsafat memiliki hubungan dengan upaya menemukan kebenaran tentang
hakikat sesuatu yang ada melalui penggunaan kemampuan akal secara optimal.
Kebenaran yang dihasilkan oleh pemikiran filsafat adalah jawaban jawaban dalam
bentuk gagasan atau ide. Adapun tujuan dari filsafat adalah untuk memperoleh
kebenaran yang bersifat dasar dan menyeluruh dalam sistem yang konseptual.
Filsafat berguna dalam kearifan hidup (Yakob). Filsafat menghasilkan pula
kebenaran yang bersifat abstrak, spekulatif akan tetapi tidak mampu mengetahui
bagaimana cara mengadakannya. Oleh karena itulah ada ilmu pengetahuan (baca
pengertian ilmu pengetahuan).
Manfaat Belajar
Filsafat
• Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu
tampak seperti apa adanya.
• Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri
dan dunia kita
• Filsafat membuat kita lebih kritis
• Filsafat mengembangkan kemampuan kita dalam:
- menalar secara jelas
- membedakan argumen yang baik dan yang buruk
- menyampaikan pendapat secara jelas
- melihat sesuatu melalui kacamata yang lebih luas
- melihat dan mempertimbangkan pendapat dan pandangan yang
berbeda.
• Filsafat dapat memberi bekal dan kemampulan pada kita untuk
memperhatikan cara pandangan kita sendiri dan pandangan orang lain dengan
kritis secara terperinci.
Filsafat Membantu Menjawab Berbagai Pertanyaan
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa studi filsafat semakin
menjadikan orang mampu untuk menangani pertanyaan mendasar manusia yang tidak
terletak dalam wewenang metodis ilmu-ilmu khusus. Jadi filsafat membantu untuk
mendalami pertanyaan-pertanyaan asasi manusia tentang realitas (filsafat
teoritis) dan lingkup tanggung jawabnya (filsafat praktis). Kemampuan itu
dipelajarinya dari luar jalur secara sisitematik dan secara historis.
Pertama secara sistematis. Artinya filsafat menawarkan
metode-metode mutakhir untuk menangani masalah-masalah mendalam manusia,
tentang hakikat kebenaran dan pengetahuan, baik biasa maupun ilmiah, tentang
tanggung jawab, dan keadilan dan sebagainya.
Jalur kedua melalui jalur sejarah filsafat. Di situ orang
belajar untuk mendalami, menanggapi, serta belajar dari jawaban-jawaban yang
sampai sekarang ditawarkan oleh para pemikir dan filosof terkemuka terhadap
pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Kemampuan ini memberikan sekurang-kurangnya tiga kemampuan
yang memang sangat dibutuhkan oleh segenap orang yang dizaman sekarang harus
atau mau memberikan pengarahan, bimbingan, dan kepemimpinan spiritual dan
intelektual dalam masyarakat:
suatu penertian lebih mendalam tentang manusia
dan dunia. Dengan mempelajari pendekatan-pendekatan pokok terhadap
pertanyaan-pertanyaan manusia paling hakiki, serta mendalami jawaban-jawaban
yang diberikan oleh pemikir-pemikir besar umat manusia, wawasan dan pengertian
kita sendiri diperluas.
Kemampuan untuk menganalisis secara terbuka dan kritis
argumentasi-argumentasi, pendapat-pendapat, tuntutan-tuntutan, dan
legitimasi-legitimasi dari pelbagai ajaran agama, ideologi dan pandangan
dunia.Secara singkat, filsafat selalu juga merupakan kritik ideologi. Justru
kemampuan ini sangat diperlukan dewasa ini di mana kebudayaan merupakan pasaran
ide-ide dan ideologi-ideologi relegius dan politis yang mampu membujuk manusia
untuk mempercayakan diri secara buta kepada mereka. Dalam situasi ini sangat
diperlukan kemampuan untuk tidak sekedar menolak ideologi-ideologi secara
dogmatisdan dari luar, melainkan untuk menangggapi secara kritis dan
argumentatif.
Pendasaran metodis dan wawasan lebih mendalam serta kritis
dalam menjalani studi-studi di ilmu-ilmu khusus, termasuk teologi. Dapat dikatakan bahwa filsafat sangat
diperlukan oleh profesi-profesi seperti pendidik, pengarang, dan penerbit,
budayawan, sosiolog, psikolog, ilmuwan politik, agamawan, termasuk kiayi,
pendeta, pastur,dan teolog.
Pokok
permasalahan yang dikaji filsafat pada pokoknya mencakup tiga segi, yakni apa
yang disebut benar dan apa yang disebut salah (epistemologi),
mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika), serta
apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek (estetika).
Ketiga cabang utama filsafat ini kemudian bertambah dua lagi yakni, pertama,
teori tentang ada: tentang hakekat keberadaan zat, tentang hakekat pikiran
serta kaitan antara zat dan pikiran yang semuanya terangkum dalam metafisika;
dan, kedua politik:
yakni kajian mengenai organisasi sosial/pemerintahan yang ideal. Kelima cabang
utama ini kemudian berkembang lagi menjadi cabang-cabang filsafat yang
mempunyai bidang kajian yang lebih spesifik, di antaranya filsafat ilmu. Filsafat sendiri terbagi atas 11 cabang utama yang membuatnya lebih
spesifik yaitu filsafat ilmu pengetahuan (epistemologi, filsafat moral (etika),
filsafat seni (estetika), metafisika, filsafat pemerintahan (politik), filsafat
agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat matematika, filsafat
sejarah, filsafat hukum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar