Selasa, 01 Desember 2015

kajian filsafat

Filsafat
Dasar pengertian filsafat diambil dari kata philosohia atau philoshopos dari bahasa Yunani yang diartikan sebagai  cinta dan kebijaksanaan. pengertian filsafat atau  filosofi adalah cinta pada pengetahuan (ilmu pengetahuan) dan kebijksanaan. Dalam bahasa Arab, pengertian filsafat dirujuk dari muhibb al-hikmah dan dari bahasa belanda ialah wijsbegeerte. Dalam islam, tidak dikenal adanya filsafat islam. Satu satunya yang sepadan dengan pengertian filsafat dalam Islam adalah hikmah yang berarti pengetahuan dan kebijaksanaan.

Apa itu filsafat?

          Filsafat dimulai dari rasa ingin tahu dan dari rasa ragu-ragu. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan apa yang belum diketahui. Karakteristik berfikir filsafat adalah sifat menyeluruh. Seorang ilmuwan tidak puas hanya mengenal ilmu dari segi pandang ilmu itu sendiri, tapi ingin melihat hakikat ilmu dalam konsentrasi pengetahuan yang lainnya.
Dalam kehidupan manusia filsafat tidak terpisahkan, karena sejarahnya yang panjang dan juga karena ajaran filsafat malahan menjangkau masa depan umat manusia dalam bentuk-bentuk ideologi. Pembangunan dan pendidikan yang dilakukan oleh suatu bangsa pun bersumber pada inti sari ajaran filsafat. Oleh karena itu filsafat telah menguasai kehidupan umat manusia, manjadi norma Negara menjadi filsafat hidup suatu bangsa
Filsafat adalah suatu lapangan pemikiran dan penyelidikan manusia yang amat luas (komprehensif). Filsafat menjangkau semua persoalan dalam daya kemampuan pikir manusia. Filsafat mencoba mengerti, menganalisis, menilai dan menyimpulkan semua persoalan-persoalan dalam jangkauan rasio manusia, secara kritis, rasional dan mendalam. Kesimpulan-kesimpulan filsafat manusia yang selalu cenderung memiliki watak subjektivitas.
Filsafat adalah ilmu yang mencari sebab yang sedalam dalamnya bagi segala sesuatu yang ada dan mungkin ada, hal ini dilanjukan oleh Jujun Suriasuamantri, bahwa pengertian filsafat dapat juga berupa sebaagai suatu cara berpikir yang radikal dan menyeluruh, suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam dalamnya. Hal ini sesuai dengan kata Socrates bahwa tugas filsafat yang utama adalah mempersoalkan jawaban, bukan menjawab pertanyaan kita.
Faktor inilah yang melahirkan aliran-aliran filsafat dan perbedaan-perbedaan dalam filsafat. Dapat disimpulkan filsafat adalah ilmu pengetahuan hasil pemikiran manusia dari seperangkat masalah mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga diperoleh budi pekerti. Adapun tujuan berfilsafat adalah untuk mencari kebenaran sesuatu baik dalam logika  (kebenaran berfikir), etika(berperilaku), maupun metafisika(hakikat keaslian). Dari periode ke periode. filsafat mampu terus tumbuh dan melewati batasan-batasan ruang dan waktu yang rumit dan sulit dijelaskan.
Filsafat selalu eksis sehingga dalam situasinya yang terburuk dan tergelap, ia selalu mampu hadir menjadi sesuatu yang berlimpah serta mengagumkan siapa pun yang memahaminya. Begitulah dari waktu ke waktu, filsafat terus menerus berkembang sesuai dengan perkembangan-perkembangan dan perubahan-perubahan yang terjadi pada dunia manusia, termaksud salah satunya sesuatu yang begitu pragmatis bernama pendidikan. Sesuatu yang jika dilacak pun sesungguhnya memiliki akar gen yang sama dengan berbagai bidang lainnya, lahir dan bermula dari filsafat.

Filsafat menurut para ahli

Para ahli filsafat mengembangkan pengertian filsafat atau filosofi, Beekman contohnya, mengatakan bahwa pengertian filosofi (filsafat) adalah melihat sesuatu dengan perhatian dan minat, berpikir tentang sesuatu dan menyadarinya. Pengertian filsafat yang serupa dilakukan oleh John S. Brubacher dan Dogabel Runes.
Filsafat menurut John Brubacher bahwa filsafat yang berasal dari kata Yunani filos dan sofia yang berarti cinta kebijaksanaan atau belajar. Lebih dari itu dapat diartikan cinta belajar pada umumnya, dalam proses pertumbuhan ilmu pengetahuan (sains) hanya terdapat dalam apa yang kita kenal dengan filsafat. Untuk alasan ini sering kita katakan bahwa filsafat adalah induk atau ratu ilmu pengetahuan. "Philosophy was, as its etymology from greek word filos and sofia, suggest love of wisdom or learning. More over it was love of learning in generals, it sub-sumed under one heading what today we call sciences as well as what we now call philosoph, It is for reason that philosophy is often refered to as the mother as well as the queen of the sciences".
Filsafat menurut Dogobel Runes bahwa filsafat berasal dari kata Yunani philein, Cinta; sophia, kebijaksanaan (Gr. philein= to love, sophia=wisdom) asalnya penjelasan rasional dari sesuatu (=the most general science) prinsip prinsip umum yang menerangkan segala fakta, dalam pengertian ini tidak dibedakan dengan sains,....Sekarang, secara populer, filsafat didefinisikan sebagai ilmu dari ilmu, kritik dan sistematisasi atau organisasi dari semua ilmu pengetahuan, yang berasal dari ilmu empiris, pembelajaran yang rasional, pengalaman biasa atau dimananpun.
Filsafat menurut Anton Bakker, Achmad Charris, Zubair, bahwa filsafat merupakan eksplisitas tentang hakikat realitas yang ada dalam kehidupan manusia, yakni hakikat manusia itu sendiri, hakikat semesta, bahkan hakikat Tuhan, baik menurut segi struktural, maupun menurut segi normatifnya.
Filsafat menurut Roger Garaudy (1986) menambahkan bahwa pengertian filsafat yang berbeda beda itu wajar, akan tetapi filsafat tidak memberi sarana sarana, akan tetapi mengajukan pertanyaan tentang tujuan dan tentang makna makna.
Setelah membahas dan membaca pengertian dan definisi filsafat atau filosofi, maka dapat ditarik bahwa garis besar filsafat memiliki hubungan dengan upaya menemukan kebenaran tentang hakikat sesuatu yang ada melalui penggunaan kemampuan akal secara optimal. Kebenaran yang dihasilkan oleh pemikiran filsafat adalah jawaban jawaban dalam bentuk gagasan atau ide. Adapun tujuan dari filsafat adalah untuk memperoleh kebenaran yang bersifat dasar dan menyeluruh dalam sistem yang konseptual. Filsafat berguna dalam kearifan hidup (Yakob). Filsafat menghasilkan pula kebenaran yang bersifat abstrak, spekulatif akan tetapi tidak mampu mengetahui bagaimana cara mengadakannya. Oleh karena itulah ada ilmu pengetahuan (baca pengertian ilmu pengetahuan).

Manfaat Belajar Filsafat

Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa adanya. 
• Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita 
• Filsafat membuat kita lebih kritis 
• Filsafat mengembangkan kemampuan kita dalam: 
  1. menalar secara jelas 
  2. membedakan argumen yang baik dan yang buruk 
  3. menyampaikan pendapat secara jelas 
  4. melihat sesuatu melalui kacamata yang lebih luas 
  5. melihat dan mempertimbangkan pendapat dan pandangan yang berbeda. 
• Filsafat dapat memberi bekal dan kemampulan pada kita untuk memperhatikan cara pandangan kita sendiri dan pandangan orang lain dengan kritis secara terperinci.

Filsafat Membantu Menjawab Berbagai Pertanyaan

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa studi filsafat semakin menjadikan orang mampu untuk menangani pertanyaan mendasar manusia yang tidak terletak dalam wewenang metodis ilmu-ilmu khusus. Jadi filsafat membantu untuk mendalami pertanyaan-pertanyaan asasi manusia tentang realitas (filsafat teoritis) dan lingkup tanggung jawabnya (filsafat praktis). Kemampuan itu dipelajarinya dari luar jalur secara sisitematik dan secara historis. 
Pertama secara sistematis. Artinya filsafat menawarkan metode-metode mutakhir untuk menangani masalah-masalah mendalam manusia, tentang hakikat kebenaran dan pengetahuan, baik biasa maupun ilmiah, tentang tanggung jawab, dan keadilan dan sebagainya. 
Jalur kedua melalui jalur sejarah filsafat. Di situ orang belajar untuk mendalami, menanggapi, serta belajar dari jawaban-jawaban yang sampai sekarang ditawarkan oleh para pemikir dan filosof terkemuka terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. 
Kemampuan ini memberikan sekurang-kurangnya tiga kemampuan yang memang sangat dibutuhkan oleh segenap orang yang dizaman sekarang harus atau mau memberikan pengarahan, bimbingan, dan kepemimpinan spiritual dan intelektual dalam masyarakat:  suatu penertian lebih mendalam tentang manusia dan dunia. Dengan mempelajari pendekatan-pendekatan pokok terhadap pertanyaan-pertanyaan manusia paling hakiki, serta mendalami jawaban-jawaban yang diberikan oleh pemikir-pemikir besar umat manusia, wawasan dan pengertian kita sendiri diperluas.
Kemampuan untuk menganalisis secara terbuka dan kritis argumentasi-argumentasi, pendapat-pendapat, tuntutan-tuntutan, dan legitimasi-legitimasi dari pelbagai ajaran agama, ideologi dan pandangan dunia.Secara singkat, filsafat selalu juga merupakan kritik ideologi. Justru kemampuan ini sangat diperlukan dewasa ini di mana kebudayaan merupakan pasaran ide-ide dan ideologi-ideologi relegius dan politis yang mampu membujuk manusia untuk mempercayakan diri secara buta kepada mereka. Dalam situasi ini sangat diperlukan kemampuan untuk tidak sekedar menolak ideologi-ideologi secara dogmatisdan dari luar, melainkan untuk menangggapi secara kritis dan argumentatif. 
Pendasaran metodis dan wawasan lebih mendalam serta kritis dalam menjalani studi-studi di ilmu-ilmu khusus, termasuk teologi. Dapat dikatakan bahwa filsafat sangat diperlukan oleh profesi-profesi seperti pendidik, pengarang, dan penerbit, budayawan, sosiolog, psikolog, ilmuwan politik, agamawan, termasuk kiayi, pendeta, pastur,dan teolog. 


Pokok permasalahan yang dikaji filsafat pada pokoknya mencakup tiga segi, yakni apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (epistemologi), mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika), serta apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek (estetika). Ketiga cabang utama filsafat ini kemudian bertambah dua lagi yakni, pertama, teori tentang ada: tentang hakekat keberadaan zat, tentang hakekat pikiran serta kaitan antara zat dan pikiran yang semuanya terangkum dalam metafisika; dan, kedua politik: yakni kajian mengenai organisasi sosial/pemerintahan yang ideal. Kelima cabang utama ini kemudian berkembang lagi menjadi cabang-cabang filsafat yang mempunyai bidang kajian yang lebih spesifik, di antaranya filsafat ilmu. Filsafat sendiri terbagi atas 11 cabang utama yang membuatnya lebih spesifik yaitu filsafat ilmu pengetahuan (epistemologi, filsafat moral (etika), filsafat seni (estetika), metafisika, filsafat pemerintahan (politik), filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat matematika, filsafat sejarah, filsafat hukum


Tidak ada komentar:

Posting Komentar